Selalu menjadi obrolan yang panjang jika kita bicara seputar Rokok dan hal lain disekitarnya, apalagi jika lawan bicara kita adalah perempuan yang mayoritas dari mereka tidak merokok dan bahkan Anti-Rokok, sedangkan kita diposisi para lelaki yang mayoritas penikmat
Sangat jarang ditemui, perempuan yang berpikir bahwa merokok itu ada untungnya juga. mereka hanya beranggapan rokok itu berbahaya, bikin sakit, bikin boros dan bad attitude. padabahal kami juga manusia dan mereka yang tidak merokok juga manusia, maksudku bukan hanya perokok saja yang bisa berada di posisi berbahaya, sakit, boros dan bad attitude, yang tidak merokok juga bisa seperti itu dengan hal lain yang bahkan bisa lebih bermasalah dari rokok.
Merokok juga tidak sepenuhnya salah, selain kenikmatan yang tumaninah, kami juga mendapat keuntungan, seperti mempererat silaturahmi, mempermudah bersosial, dan bahkan memperbanyak pertemanan. itulah beberapa alasan yang sering kami gunakan.
Namun tidak hanya para perokok yang menjadikan rokok sebagai alasan, para perempuan yang Anti-Rokok juga selalu menggunakan rokok sebagai alasan, namun tak seperti kami yang menjadikannya alasan untuk berbuat baik, para perempuan ini lebih sering menggunakannya untuk berbuat jahat. iya jahat, seperti Rangga.
Ada seorang perempuan yang Anti-Rokok, dia teman dari temanya temanku. karena parasnya yang membuat suatu ruangan menjadi lebih terang, dan meski hidung dan badanya masih dalam masa pertumbuhan, ia pandai menjual senyum yang lebih manis dari kopi mushola, tidak sedikit yang menjadikannya target sasaran, salah satunya adalah teman dekatnya temanku. Namun banyak yang urungkan niat, karena salah satu syarat utama untuk menjadi pasangannya adalah lelaki yang tidak merokok. karena teman dekatnya temanku ini berdarah Jawa dia tak pantang menyerah dengan
beberapa malam minggu kembali berlalu, dengan beberapa pertanyaan yang masih menggantung tentang kegagalannya, tiba-tiba terdengar kabar bahwa perempuan yang dia rela berhenti merokok untuknya itu menjalin hubungan dengan lelaki lain, dan parahnya dia kenal lelaki itu, lelaki perokok yang sering meminum kopi hitam bareng dari gelas yang sama. hanya saja lelaki itu lebih ganteng dan motor
Cerita diatas adalah salah satu contoh, meskipun awalnya seorang perempuan tidak menyukai lelaki yang merokok, tetapi jika ada hal lain yang bisa membuatnya aman dan nyaman, juga bangga dan bahagia, maka "tidak merokok" bukanlah yang utama lagi.
Jadi gak usah terlalu mempersalahkan rokok, toh kita sama-sama menjadikanya alasan kan.
lebih baik uangnya di beliin rokok daripada di beliin pulsa buat wanita lain.
~Shinigami yang Lain
No comments:
Post a Comment