Dia bingung dulu gak sih, waktu mau ngasih undangan?
Sebingung yang dikasih~
Ada satu hal yang
paling saya takutkan dalam hubungan asmara, yaitu ketika pada akhirnya pasangan
saya tidak bisa bersama dengan saya. Atau lebih tepatnya, menikah dengan orang
lain.
Salah satu alasan
kenapa saya sampai saat ini menahan diri dan hati untuk tidak menjalin hubungan
yang sangat dekat (pacaran) dengan seseorang, selain karena tidak laku terlalu
banyaknya ranjau (zone-zone relationship) juga karena saya terlalu insecure terhadap ending-nya nanti.
Perjalanan asmara tidak
selalu berakhir indah, dan yang paling parah, ketika ditinggal menikah. dia mungkin
tidak kemana-mana, namun ketika dia menikah,walau jarak diantara kita hilang, kita tidak akan lagi
bisa dekat. “cinta itu tidak harus memiliki” Bulshitttt~
Selain dari pengalaman
pribadi, saya belajar dari pengalaman teman-teman saya. Banyak teman saya yang
perjalanan asmaranya harus berakhir menyedihkan seperti itu. Karena dewasa ini,
ketika kita apel ke rumah pasangan kita, pihak keluarganya pasti menganggap
hubungan kita itu serius (tentu saja saya serius pak/bu/nek/kek). Sehingga
cepat atau lambat, kita akan ditanyai kesiapan untuk melangkah ke tahap
selanjutnya. Jika kita siap, tentu saja bukan hal yang berat untuk menjawab,
tapi jika tidak siap, mereka akan kecewa—termasuk pasangan kita, maka jika
seperti itu, siap-siaplah menerima undangan.
Pagi ini, tidak
biasanya saya bangun lebih cepat. Selain karena orang-orang rumah yang berisik,
juga karena hape saya yg berbunyi, sebuah pesan masuk. Saya pikir “palingan sms
dari operator” namun ketika saya mencoba melihat jam di hape, ternyata
notifikasi tadi adalah sebuah undangan yang dikirim via instagram dan akun yang
mengirimnya begitu familiar, karena instastory-nya
selalu menjadi paling kiri. Karena hal itu, mata saya terbuka lebar tanpa harus
cuci muka terlebih dulu dan belek pun jatuh dengan sendirinya, mungkin karena
ada yang ingin memaksa keluar dari mata.
Di jaman yang membuat
posisi kertas tergeser seperti sekarang ini, sesuatu seperti undangan menjadi
tidak selalu berupa surat atau kartu. Dia telah mempunyai banyak bentuk, salah
satunya gambar, kemudian disampaikan kepada penerima dengan waktu yang tidak
lama. Bagi saya, mungkin ini menjadi kali kedua saya menerima undangan dari
mantan lewat instagram.
Satu hal yang ingin
saya tanyakan, dia bingung dulu gak sih, waktu mau ngasih undangan? Sebingung
yang dikasih.
Maksud saya, mungkin
bagi dia pernikahan itu merupakan sebuah awal, tapi bagi saya, pernikahan dia
merupakan sebuah akhir. Apa dia yakin kalau saya sudah tidak mempunyai perasaan
lagi terhapnya? Apa dia yakin saya akan baik-baik saja ketika menerima
undangannya?
Jujur saja, saya
bingung ketika menerima undangannya, mungkin karena saya tidak bisa menerima
kenyataannya. Perasaan saya campur aduk, seperti permen ”manis—asem—asin
rame sakit rasanya”~
Mungkin akan berbeda
jika sebelumnya saya sudah menikah lebih dulu dari mantan saya. Saya tidak akan
bingung ketika sekarang menerima undangan dan dia pun mungkin tidak akan
bingung ketika memberinya. Karena sebelumnya kita sudah kebingungan ketika saya
yang memberi undangan.
Kalau begini, disisi
lain, pernikhan menjadi seperti balapan. Siapa yang akan lebih dulu kebingungan
dan siapa yang akan lebih dulu pura-pura sibuk dengan kerjaan.
AJO_QQ poker
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "