Cowok melihat cewek yang suka Cowok-cowok Korea, sama
seperti cewek yang melihat cowok yang suka Duo Serigala.
Di era super mudahnya
komunikasi dan informasi seperti saat ini, banyak hal yang bisa kita dapatkan
dan publikasikan. Salah satunya informasi mengenai sesuatu yang begitu kita sukai.
Setelah itu, kita bisa mempublikasikannya di media sosial, agar orang lain tahu
apa yang kita sukai.
Dulu sebelum ada Youtube dan
LK21, kita yang tak mampu pergi ke bioskop hanya bisa ditolong oleh tukang kaset
DVD bajakan untuk menonton video atau film yang kita sukai. Serta dulu
sebelum ada Instagram, Facebook, dan Whatsapp, kita hanya bisa menunjukan
ketertarikan kita terhadap sesuatu (seperti: seseorang yang di idolakan) lewat
dinding kamar yang ditempeli poster-poster. Namun sekang hal itu sudah sukar
terlihat. Tukang kaset DVD sudah jarang ditemukan, padahal dulu berjejer di
setiap pinggir jalan yang sekaligus menghalangi pejalan kaki menghiasi
trotoar. Juga dinding kamar yang sekarang sudah jarang ditemukan poster-poster
para idola. Padahal dulu, dari foto member Cherry Belle sampai foto para pemain
Bayern Munchen ada disetiap dinding.
Karena kemajuan teknologi lah
yang membuat semua hal itu bisa masuk dan tersimpan di Galery Telepon Pintar
dalam genggaman kita. Kita bisa menonton film kapan saja dan dimana saja, serta
kita bisa membagikannya kesiapa saja. Baik itu foto atau gambar, sampai
potongan-potongan video atau film. Lewat aplikasi media sosial lah kita bisa
memberi tahu publik apa saja yang kita sukai, sekaligus mengetahui apakah
publik juga menyukai apa yang kita sukai.
Sering saya jumpai status
seseorang di media sosial yang mempublikasikan ketertarikan mereka terhadap
sesuatu. Karena kebanyakan teman saya di media sosial adalah wanita, dan
kebanyakan wanita adalah penggemar cowok Korea, maka wajah-wajah cowok yang
didewakan oleh mereka itu lah yang menjadi konsumsi mata setiap hari.
Sebenarnya tidak
masalah-masalah banget, tapi entah kenapa kita (para cowok yang tidak suka
cowok korea) selalu merasa kesal (untuk tidak mengatakan : ilfil) setiap kali
melihat kalian posting foto atau
video mereka. Bukan karena kami iri atau merasa terpecundangi oleh cowok-cowok
yang sepertinya tidak pernah main kelereng dan layangan itu, sehingga kulit
mereka gak ada item-itemnya. Tapi seperti yang kalian (para wanita yang Maha
Benar) rasakan ketika kalian melihat kami melihat atau menonton video penyanyi
dangdut yang seksi, kami juga merasakan hal yang sama ketika melihat kalian
teriak-teriak atau bahkan sampai jingkrak-jingkrak ketika menonton video atau
film yang menampilkan cowok korea.
Beberapa hari yang lalu, saya
sempat berdebat dengan teman wanita saya yang sebelumnya saya berikan komentar
terhadap statusnya di Whatsapp yang belakangan ini sering menampilkan foto
sampai video cowok-cowok korea yang tentu saja lengkap dengan ccaption dan emoticon yang menunjukan kegemasan dia terhadap mereka. Kalau
meminjam istilah para wanita penggemar Jojo (Jhonatan Christine), mungkin teman
saya ini berharap bisa hamil online dari cowok-cowok korea itu.
Perdebatan kita memang tidak
terlalu alot atau saling keras kepala, karena mungkin kita sudah dewasa dan
bukan perdebatan yang baru sekali-dua kali pula. Namun kalimat yang paling saya
ingat adalah ketika dia berkata “Hobi mah masing-masing aja” tanpa lama
langsung saya balas “ya memang masing-masing, terserah kamu hobi apa aja, saya
hanya menyampaikan kerutan halis”. Setelah itu perdebatan berakhir, dia paham
apa yang saya maksud, dan besoknya tidak ada foto atau video cowok korea yang
keluar dari status di akun Whatsapp-nya.
Sebenarnya memang bukan
masalah apapun yang kalian suka, hanya saja, pintar-pintarlah mengatur ekspresi
dan emosi. Jangan terlalu sering menunjukan “gerakan sujud” kalian terhadap
cowok-cowok korea itu di depan mata kami, atau di tempat dimana kami bisa melihatnya.
Karena kamipun sama seperti kalian, dengan Naluri laki-laki yang masih waras,
kami juga begitu menyukai wanita-wanita yang membuat kami rela beli kouta dan
menahan kedipan mata. Cuman bedanya, kami itu tidak mau terlihat buruk dimata
kalian, sehingga kami tak pernah mempublikasikan. Hanya untuk konsumsi pribadi
dan teman-teman sehobi saja.
Jadi jika kalian juga tidak
mau terlihat mengesalkan (untuk tidak mengatakan : buruk) dimata kami, cukup
jadikan hobi kalian yang gemeteran ketika melihat cowok-cowok korea itu sebagai
konsumsi pribadi, jangan tunjukan kepada kami, atau bahkan sampai mengajak kami
menyukainya juga. Karena cowok dengan cowok itu “saingan”, bukan “gandengan”.